Selasa, 29 Mei 2012

Suaramu suaraku

Suaramu Suaraku Pak . . . . Suaramu menggelegar terngiang terdengar. Dalam pembukaan Diklat Master Trainer Dihotel berbintang dalam suasana hingar bingar Guna membangun negeri yang sedang keblinger Pak . . . . Tepuk tangan riuh mendengar suaramu. Desah bariton ngebas menggema haru biru Membelah ruang menembus waktu diawan biru Sampai diujung negeri yang sedang bersendu Pak . . . . Suara Indonesia Raya merdu berkumandang Sebagai wujud cinta pada negeri di tanah gadang Disusul suara doa menggema sampai seantero padang Teriring suara adzan menggelora ditengah negeri yang malang Pak . . . . Keriuhan bukan lantaran suaramu merdu. Keriuhan bukan lantaran decak kagum langkahmu Tetapi . . . . keriuhan karena suara jabatanmu Menggema membereskan pilar pokok pendidikan terbaru Pak . . . . Tidak pernah ada yang akan menyangkal.mu Tidak pernah ada yang berani membantah ucapanmu Sekumpulan widyaiswarapun tetap akan mengangguk tanda setuju Apa lagi widyaiswara yang berdiri dibawah kuasamu Pak . . . . Suara lantang menggema menusuk kalbu Di tengah jaman yang cenderung palsu Bereskan . . . bereskan . . . bereskan Pengawas . . . . Kepala sekolah ..... dan Guru . . . . Pak . . . . Bereskan . . . bereskan . . . bereskan Pengawas . . . . Kepala sekolah ..... dan Guru . . . . Ada sedikit Tanya dalam kalbu Benarkah semua ungkapanmu ? Pak . . . . Bereskan . . . bereskan . . . bereskan Pengawas . . . . Kepala sekolah ..... dan Guru . . . . Ada sedikit Tanya dalam kalbu Siapa yang bertanggung jawab membangun mereka itu ? Pak . . . . Aku setuju dengan suara kalbumu Widyaiswara mendiklat membangun mereka itu Dengan materi dan persiapan yang sangat bermutu Apa lagi ditopang oleh Badan Penjaminan Mutu Pak . . . . Apakah kau dengar suara itu ? Sayup-sayup terdengar bersuara tanpa lagu Apakah kau dengar suara itu ? Ada diklat tanpa kurikulum yang baku Pak . . . . Apakah kau dengar suara itu ? Sayup-sayup terdengar bersuara tanpa lagu Apakah kau dengar suara itu ? Ada diklat tanpa persiapan yang bermutu Pak . . . . Apakah kau dengar suara itu ? Sayup-sayup terdengar bersuara tanpa lagu Apakah kau dengar suara itu ? Ada diklat yang kamar pesertanya tertumpuk jadi satu Pak . . . . Apakah kau dengar suara itu ? Ada pelaksanaan diklat yang terasa lucu Tanpa menggunakan kurikulum baku dan bermutu Suara kritis disambut pergi meninggalkan tak tepat waktu Pak . . . . Apakah kau dengar suara itu ? Ada pelaksanaan diklat yang terasa lucu Beda pendapat dianggap perilaku tabu Peserta dianggap sebagai insan yang dungu & tak tahu Pak . . . . Dengarkan suara itu Suara itu tanpa tendensi mencari brutu Dengarkan suara itu ? Demi citra dan harga diri Badan Penjaminan Mutumu Dengarkan suara itu ? Demi kejayaan negerimu yang sedang terpuruk lesu Pak . . . . Bila kaudengar suara itu Pemberesan masih sesuatu harus dan perlu Bukan hanya Pengawas Kepala sekolah dan Guru Tapi juga widyaiswara yang berada dibawah ketiakmu Pak . . . . Bila kaudengar suara itu Masih ada lagi pemberesan yang harus & perlu Bukan hanya Pengawas Kepala sekolah dan Guru Tapi juga pelaksanaan diklat dengan kurikulum baku dan bermutu Kamar 203 Hotel Anugerah Solo, 23 November 2011 Karya : Eri Budi Sontoloyo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar